“AKU BUKAN REMAJA YANG
BERPANGKU TANGAN”
Berbicara mengenai peluang, pasti sebagian besar orang
secara spontan berfikir mengenai bisnis, apakah yang anda fikirkan mengenai
bisnis? keuntungan melimpah?, ya benar tapi tak sepenuhnya benar, karena sebuah
bisnis tak melulu yang menjadi target utama adalah keuntungan, dan nampaknya
kini dunia bisnis tak hanya orang dewasa saja yang tertarik tetapi juga dari
kalangan remaja, bahkan anak-anak.
Seperti
halnya di sekolah kami MA.Ma’arif 06 Pasir Sakti yang selalu terlihat
pemandangan berbeda di saat jam istirahat tiba, akan nampak beberapa siswa sendiri
atau secara berkelompok menjual berbagai macam makanan dan minuman, seperti Es
Bubur Kacang Hijau, Risoles, Pempek, Donat, Kue Lumpur, bahkan sampai makanan
tradisional yang bernama Getuk, mereka menjual dengan harga yang sangat pas
dikantong para siswa dengan kisaran harga Rp. 500 s.d Rp. 2.000, mereka
berkeliling disetiap kelas tanpa sungkan terus menawarkan produk mereka, bahkan
tak sedikit bapak/ibu dewan guru juga tertarik dengan produk yang mereka
tawarkan, mereka mengaku senang dan tidak malu dengan bisnis yang mereka
lakukan, justru banyak pelajaran yang didapat saat mereka berjualan, seperti
dapat mengasah mental dan lain-lain, seperti yang dikatakan oleh salah satu
siswa yang berjualan, Lutfiatun Ni’mah “Senang
sekali bisa berjualan disela-sela jam istirahat, selain bisa menabung berkat
hasil jualan aku juga bisa mengasah mental dan lebih tau bagaimana mengatur
waktu untuk belajar dan jualan “.
Bukan
tanpa alasan siswa-siswi MA.Ma’arif 06 Pasir Sakti memiliki jiwa
interpreneurship, karena disekolahan kami telah diajarkan berbagai macam cara
untuk membuat kerajinan tangan, makanan dan lain-lain yang memiliki nilai jual,
siswa-siswi yang gemar dengan dunia bisnis tergabung dalam organisasi
Wirausaha, Bapak Ibu Guru telah mengajarkan kami untuk tidak berpangku tangan
melalui hal tersebut, contoh saja dengan berbisnis siswa-siswi dapat memiliki
tabungan berkat keuntungan yang didapat, merekapun juga bisa merasakan jatuh
bangunnya mencari uang sehingga mereka dapat lebih menghargai lagi pemberian
orang tua.
Selain
itu dari sejak dinilah mereka belajar menjadi Bisnismen, dengan langkah yang
kecil ini mereka setidaknya bisa memetik sebuah ilmu dan pengalaman atas hari
hari yang mereka isi dengan berjualan, karena dibalik semua itu mereka memiliki
mimpi dan harapan yang besar yang masih terpendam dalam benak mereka yaitu
suatu saat nanti mereka ingin menjadi pengusaha yang besar, aamiin.
Dari
semua itu, mengingatkan kami tentang kandungan surat Ar-Rahman ayat 13 yang
artinya “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah
yang kau dustakan?”, karena itu kami sebagai siswa siswi MA.Ma’arif 06
Pasir Sakti sangat bersyukur telah terjebak dalam ruang yang benar yaitu di
Madrasah kami ini, karena bukan hanya satu hal yang kami dapat disini, karena
disini tapi banyak hal. Dan berkat Madrasah pula kami belajar menjadi remaja
yang tak berpangku tangan.
Seperti
yang disampaikan Waka Kesiswaan Kami saat ditemui Team Jurnalis Marsredaksi
berkaitan dengan Organisasi Wirausaha, “Memang
Benar Kami Berjalan dalam sebuah Keterbatasan namun kami tidak akan pernah
membatasi prestasi & karya siswa-siswi kami, mereka punya ribuan cara untuk
berkarya salah satunya adalah mereka belajar bagaimana kerasnya dunia bisnis,
semoga dengan mereka tergabung dalam organisasi wirausaha akan menjadikan
mereka lebih matang dalam belajar.”
Madrasah
Aliyah Ma’arif 06 Pasir Sakti selalu membukakan pintu ruang siswa-siswi untuk
torehkan sebuah karya karena Madrasah paham bahwa setiap anak punya kelebihan
dan bakat masing-masing yang bisa dikembangkan, semoga Madrasah Lebih Baik,
Lebih Baik Madrasah..... (Mar’ah/SiPemilikS3/Marsredaksi)
Posting Komentar